1.
Untuk
merefleksikan kembali Pelaksanaan Program Rekompak-JRF didalam
pengurangan resiko bencana (Pra, Saat dan Pasca Bencana).
2.
Untuk
merefleksikan kembali kesiap-siagaan didalam pengurangan
resiko bencana.
3.
Melakukan refleksi
terhadap pengelolaan pelayanan pengurangan resiko bencana yang ada pada saat
ini (Pra, Saat dan Pasca Bencana).
4.
Memberikan
pemahaman tentang karakteristik bahaya dan bencana yang terjadi di Indonesia
serta strategi mitigasi yang perlu dilakukan guna mengurangi dampak dari
bencana yang mungkin akan timbul.
5.
Untuk
menyamakan persepsi tentang deskripsi bencana serta langkah-langkah yang
diperlukan untuk pengurangan resiko bencana.
1.
Adanya masukan yang bersifat positif dan negatif sebagai
hasil refleksi dari pelaksanaan Program Rekompak-JRF didalam pengurangan resiko
bencana.
·
Apakah didalam penyiapan proses perencanaan didalam Rencana
Penataan Permukiman (RPP) sudah berbasis kepada pengurangan resiko bencana?
Apakah ada pertimbangan kearifan lokal (local wisdom) didalam penanganan
kawasan rawan bencana?
·
Bantuan Dana Lingkungan (BDL) dan (BDR) yang difasilitasi
dari Program Rekompak-JRF, apakah sudah sesuai dengan kebutuhan untuk
penanganan pengurangan resiko bencana pada kawasan rawan bencana?
2.
Adanya masukan yang bersifat positif dan negatif sebagai
hasil refleksi dari kesiap-siagaan masyarakat dan aparat didalam menghadapi
bencana.
·
Bagaimana
dengan kesiapan masyarakat dan aparat didalam menghadapi dan menyikapi kondisi
darurat pada kawasan rawan bencana?
3.
Adanya masukan yang bersifat positif dan negatif sebagai
hasil refleksi dari Pengelolaan /
Manajemen Pengurangan Resiko Bencana yang sudah ada pada saat ini.
·
Dengan
sumber daya yang dimiliki, bagaimana masyarakat dan aparat menyikapi pengelolaan
Pengurangan Resiko Bencana yang ada selama? (Pra, Saat
dan Pasca Bencana)
·
Permasalahan-permasalahan
apa yang masih dirasakan masyarakat didalam menyikapi pelayanan dari pengelolaan
Pengurangan Resiko Bencana yang ada? (Pra, Saat dan Pasca Bencana)
·
Pelayanan
apakah yang masih perlu dilakukan peningkatan didalam pengelolaannya utamanya
didalam penanganan pengurangan resiko bencana?
·
Perumusan
isyu utama yang menjadi focus perbaikan didalam Pengelolaan Pengurangan Resiko
Bencana.
4.
Adanya
pemahaman dan persamaan persepsi didalam strategi mitigasi dan langkah-langkah
yang diperlukan guna mengurangi dampak dari bencana yang mungkin akan timbul.
1.
BKM/TPK
2.
Relawan
3.
Warga
masyarakat yang memiliki latar belakang / pengalaman dalam perencanaan
lingkungan.
4.
Perwakilan
masyarakat miskin;
5.
Perwakilan
dari unsur perempuan;
6.
Perwakilan
dari diffabel (penyandang cacat);
7.
Perwakilan
dari lembaga-lembaga sosial tingkat desa;
8.
Unsur
Pemerintah Desa;
9.
Unsur
Pemerintah Kabupaten
Orang atau tim yang:
1.
Mempunyai kapasitas fasilitasi manajemen pengurangan
resiko bencana
2.
Menguasai isyu bidang pelayanan terkait bidang
pengurangan resiko bencana di Rekompak-JRF
3.
Berpengalaman bekerjasama dengan pemerintah daerah
4. Berpengalaman memfasilitasi pertemuan partisipatif
þ Presentasi
þ Diskusi
Pleno
þ Diskusi
Kelompok
þ Simulasi/main
peran
þ Sesi-sesi
review
þ Bahan
pertanyaan untuk refleksi program Rekompak-JRF yang berbasis Pengurangan Resiko
Bencana dan Sistem Manajemen Pengurangan Resiko Bencana
þ Bahan
presentasi: Pengenalan dan pemahaman tentang Manajemen Pengurangan Resiko
Bencana.
þ Regulasi
yang berkaitan dengan Manajemen Pengurangan Resiko Bencana.
þ ToR
Kegiatan.
þ Komputer
þ LCD
proyektor
þ Papan
dan kertas plano
þ Metaplan
þ Spidol
warna
2 sesi (2 x 45 menit)
Sesi 1
1. Pemandu
mereview hasil orientasi pemahaman terhadap upaya pengurangan resiko bencana.
2. Pemandu
memaparkan bahan presentasi “Refleksi pelaksanaan pengelolaan Pengurangan
Resiko Bencana”
3. Pemandu
memandu curah pendapat didalam refleksi pelaksanaan pengelolaan Pengurangan
Resiko Bencana.
Sesi 2
1.
Pemandu membagi
peserta dalam beberapa kelompok (jumlah kelompok disesuaikan dengan jumlah
peserta). Pandu setiap kelompok untuk mengidentifikasi persoalan-persoalan
hasil dari refleksi terhadap pelaksanaan pengelolaan/manajemen Pengurangan
Resiko Bencana.
2.
Pemandu memandu
peserta mengelompokkan persoalan-persoalan yang didapat dan dirumuskan menjadi
satu rumusan persoalan. Persoalan yang didapat selanjutnya dicari akar persoalan/masalah
dengan mempergunakan “Analisis Pohon Masalah”.
3.
Pemandu memandu
peserta untuk merumuskan hasil akar persoalan yang didapat kedalam Isu
Kebencanaan.
0 comments:
Post a Comment